Nenek Moyang manusia ternyata mirip sapi
Seperti apa wajah nenek moyang umat manusia?
Ilmuwan mengumpulkan potongan tengkorak purba dan merekonstruksi tiruannya.
Ilmuwan Senckenberg Research Institute, Jerman, membuat model wajah nenekmoyang manusia, makhluk homo sapiens.
Mereka membuat rekonstruksi 27 model kepala yang dirancang berdasarkan hasil temuan berbagai jenis potongan tulang tengkorak dan gigi manusia purba dari seluruh dunia.
Berbagai model kepala manusia purba itu dipajang pertama kalinya di Senckenberg Natural History Museum di Frankfurt, Jerman, dalam pameran Safari zum Urmenschen ( Perjalanan Melihat Nenek Moyang Manusia).
Seperti ditulis Discovery, salah satu model rekonstruksi kepala tersebut adalah Sahelanthropus tchadensis, atau yang sering disebut "Toumai" yang hidup 6,8 juta tahun lalu. Potongan tulang rahang dan giginya ditemukan 9 tahun lalu di padang pasir Djurab, Chad.
Berbagai model kepala manusia purba itu dipajang pertama kalinya di Senckenberg Natural History Museum di Frankfurt, Jerman, dalam pameran Safari zum Urmenschen ( Perjalanan Melihat Nenek Moyang Manusia).
Seperti ditulis Discovery, salah satu model rekonstruksi kepala tersebut adalah Sahelanthropus tchadensis, atau yang sering disebut "Toumai" yang hidup 6,8 juta tahun lalu. Potongan tulang rahang dan giginya ditemukan 9 tahun lalu di padang pasir Djurab, Chad.
Tidak mirip kera
Penelitian terbaru mendapatkan moyang manusia yang hidup jutaan tahun lalu, tidak mirip kera seperti diyakini selama ini. Banyak ilmuwan yang menilai moyang manusia mungkin mirip simpanse, sehingga manusia awal diasumsikan mirip kera besar.
Namun penelitan terbaru kontradiksi dengan pandangan itu. Berbeda dengan simpanse yang pandai memanjat, anatomi moyang manusia tidak didesain untuk memanjat pohon.
Dr Jeremy DeSilva, dari University of Michigan di Ann Arbor menganalisa video simpanse di Uganda untuk melihat konsisten dengan kemampuan memanjat manusia kuno.
Dengan fokus pada sambungan ankle dia mendapati dorsiflexion lebih ekstrem pada simpanse dibandingkan manusia. Simpanase bisa membengkok 45 derajat sementara manusia hanya 15 sampai 20 derajat.
Digabungkan dengan skeletal lain, membutikan manusia kuno bukanlah pemanjat yang hebat.
"Manusia kuno memilik kemampuan memanjat pohon terbatas seperti manusia modern,” kata Dr DeSilva menulis di journal Proceedings of the National Academy of Sciences
Dr Jeremy DeSilva, dari University of Michigan di Ann Arbor menganalisa video simpanse di Uganda untuk melihat konsisten dengan kemampuan memanjat manusia kuno.
Dengan fokus pada sambungan ankle dia mendapati dorsiflexion lebih ekstrem pada simpanse dibandingkan manusia. Simpanase bisa membengkok 45 derajat sementara manusia hanya 15 sampai 20 derajat.
Digabungkan dengan skeletal lain, membutikan manusia kuno bukanlah pemanjat yang hebat.
"Manusia kuno memilik kemampuan memanjat pohon terbatas seperti manusia modern,” kata Dr DeSilva menulis di journal Proceedings of the National Academy of Sciences
Nenek moyang manusia mirip sapi
Hasil studi antropologi terbaru mengungkapkan, nenek moyang manusia, Paranthropus Boisei, ternyata memiliki perilaku mirip sapi dibanding manusia biasa. Demikian dilaporkan Daily Mail, Rabu (4/5/2011)
Sebelumnya, terdapat perkiraan,rahang kuat Paranthropus Boisei digunakan untuk makan kacang-kacangan, biji-bijian,dan buah-buahan. Kini, hasil studi terbaru mengindikasikan gigi
Paranthropus Boisei digunakan untuk memotong dan memakan rumput dalam jumlah besar.
“Kami tak menduga menemukan primata berkebiasan makan layaknya sapi dalam pohon keluarga nenek moyang manusia,” ungkap Profesor Matt Sponheimer dari University of Colorado Boulderdi Amerika Serikat (AS).
Paranthropus Boisei merupakan bagian garis keturunan saudara manusia yang dikenal sebagai Australopithecines. Fosil Australopithecines berasal dari Etiopia dan diperkirakan berusia tiga juta tahun. Fosil ini juga dikenal sebagai Lucydan diduga merupakan ‘ibu’manusia modern.
Sekitar dua setengah juta tahun silam, Australopithecines terbagi menjadi dua dua kelompok, yakni homo sapiens (awal mula manusia modern) dan jenis Paranhropus yang kemudian punah. Fosil pertama Paranthropus Boisei atau ‘Nutcracker Man’ini ditemukan di Tanzania pada 1959.
source: berbagai sumber
Silahkan Baca Info Terkait
0 komentar:
Silahkan Tulis Komentar Anda