Gerakan Koin Untuk Presiden tamparan bagi pemerintah

Joke Presiden SBY, soal Gaji yang ga pernah Naik berakibat dan berbuntut panjang, dengan munculnya Gerakan Koin Untuk Presiden
SBY mengungkapkan joke tersebut di depan para anggota TNI/Polri sebagai motivasi bahwa TNI/Polri lebih beruntung jika dibandingkan dengan Presiden yang Gajinya ga naik-naik.
Tetapi ucapan tersebut, kemudian berkembang, seolah SBY "Curhat" tentang kenaikan gajinya, yang kemudian ditanggapi berbagai lapisan masyarakat sebagai hal yang kurang pantas, sehingga kemudian muncul Gerakan Koin Untuk Presiden, sebagai sindiran bagi SBY dan Pemerintah.
 Tak terkecuali, beberapa Anggota DPR juga melakukan gerakan ini, sehingga membuat anggota dari Fraksi Demokrat merasa tidak senang.

Partai Demokrat (PD) mengecam keras tindakan sebagian anggota DPR yang membuat kotak sumbangan untuk kenaikan gaji presiden. Menurut Ahmad Mubarok anggota Dewan Pembina PD, DPR tidak manusiawi memperlakukan pemimpin.

 Setelah munculnya wacana Koin Untuk Presiden, kemudian muncul juga wacana Gerakan Koin untuk Gedung DPR, yang konon bakal segera di rehab dengan anggaran yang sangat besar. Padahal, masyarakat saat ini sedang banyak yang menderita karena kemiskinan, tetapi Pemerintah menghambur-hamburkan anggaran untuk sesuatu yang dirasa belum urgen atau mendesak.
Sementara banyak Korban Bencana di berbagai daerah yang masih belum juga mendapat pertolongan yang layak dan nasibnya masih memprihatinkan.

Jika Presiden dan Gedung DPR membutuhkan Sumbangan Koin, menurut saya LAPAN juga perlu di sumbang KOIN, dan ada Gerakan Koin Untuk LAPAN supaya punya anggaran untuk observasi penelitian fenomena Crop Circle di Sleman, Sehingga mereka para ahli itu tidak sekenanya berkomentar dan menanggapi fenomena Crop Circle sebagai buatan manusia sebelum mengadakan pengkajian ke lokasi.
Sampai saat ini, sebagian masyarakat menganggap Crop Circle ini sebagai hasil karya UFO alias mahluk angkasa luar, dan jika para ahli memberi pernyataan bahwa itu bukan merupakan fenomena UFO, mestinya lembaga terkait semisal LAPAN, memberi penjelasan yang masuk akal dengan disertai pembuktian dan penelitian akurat.
 Bukan penjelasan dari depan komputer, hanya dengan melihat gambar.

Setidaknya, kesimpulan dari pihak yang Kompeten terkait fenomena alam ini bisa di sampaikan ke masyarakat, sehingga tidak menimbulkan simpang siur informasi, dan dengan disertai bukti- bukti yang ada yang bisa di terima masyarakat umum, sehingga tidak menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat kita dan munculnya polemik berkepanjangan.


baca juga:Sejarah dan  Perbedaan karakteristik Crop Circle asli dan buatan

Silahkan Baca Info Terkait