Liga Primer Indonesia ( LPI ) membuat PSSI kebakaran Jenggot

Logo LPI
Liga Primer Indonesia (LPI ) menjadi tandingan Indonesia Super League (ISL) ternyata bukan sekedar wacana, tapi menjadi hal yang serius. LPI yang dimotori pengusaha Arifin Panigoro ini dibuat dalam rangka merevolusi persepakbolaan nasional. LPI akan menjadi kompetisi sepakbola yang menyaingi Indonesia Super League (ISL) dan kompetisi dibawahnya yang dikelola PSSI (PT Liga Indonesia).Pro dan kontra terhadap LPI ini tidak hanya datang dari pengurus PSSI yang dibuat panas, tapi juga dari klub-klub sepakbola profesional yang ada di Indonesia. Begitupun para suporter Indonesia yang mendukung maupun tidak mendukung.

Pada siaran pers sebelumnya dalam deklarasi LPI  jumat (18 September 2010) seperti terangkum di Kompas, pihak Liga Primer Indonesia (LPI) menyebutkan telah ada 15 klub yang siap mengikuti LPI, dan sampai saat pembukaan awal ( 8 januari 2011) ada 17 klub mengikuti Liga ini . Pihak LPI sendiri menyebutkan kemungkinan akan ada 22 klub di Liga ini yang siap merumput.

Sebagaimana dijelaskan oleh pihak Liga Primer Indonesia (LPI), kompetisi ini dibuat juga dalam rangka menciptakan kemandirian klub-klub sepak bola di Indonesia agar tidak selalu bergantung pada dana APBD daerah masing-masing. Mereka ingin klub-klub di Indonesia benar-benar profesional. Selama ini dengan mengikuti kompetisi ISL atau liga Indonesia yang dikelola PSSI, klub tidak mendapatkan penghasilan sebagaimana yang didapat klub-klub Eropa, seperti Liga Inggris, Italia, Spanyol dll. 

Konon LPI yang dikelola Pengusaha Arifin Panigoro bersama beberapa pengusaha Indonesia ini akan memberikan dana awal sebesar Rp 30 Miliar untuk setiap klub yang bergabung dengan LPI.Perbedaan lainnya, LPI dan kompetisi di Eropa dimiliki oleh pesertanya sehingga seluruh keuntungan yang didapat dari kompetisi itu dikembalikan ke peserta. 

Sementara kompetisi di Indonesia, klub tidak mendapatkan keuntungan finansial apa pun dengan mengikuti kompetisi tersebut kecuali hanya mendapat subsidi dalam jumlah kecil dari dana sponsor.  Selama ini, klub sangat bergantung kepada APBD, yang merupakan uang rakyat. Liga Primer Indonesia mampu menyelamatkan uang negara sebesar Rp 600 miliar setiap tahunnya. (Kompas, Jumat, 17 September 2010)
Menarik!, Liga Primer Indonesia (LPI) ini tentu akan menjadi saingan ISL versi PSSI. Bisa menimbulkan perpecahan tidak hanya dikalangan elite tapi juga diakar rumput (suporter) dalam memberikan dukungannya, terhadap ISL atau LPI. Sisi positifnya, ini akan menjadi revolusi sepakbola yang cantik. Setidaknya ini menjadi shock therapy untuk pengurus PSSI termasuk pemerintah dalam hal ini yang selama ini dinilai tidak kompeten dalam mengelola sepak bola nasional.

source: berbagai sumber

Silahkan Baca Info Terkait